DETIKEXPOSE.COM, NIASEL– Pemkab Nias selatan menggelar launching bersama masyarakat penerima manfaat KKS sekecamatan toma
untuk meningkatkan produktivitas pelayanan transaksi laku pandai agen BRILINK dalam mendukung
penyaluran program pemerintah Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT).
Dalam acara tersebut, Pemda Nisel membagikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS dan PKH) kepada
ribuan Masyarakat se kecamatan toma.
Launching dan pembagian Kartu KKS dan PKH tersebut berlangsung di gereja BNKP Rabineck
Hilisataro Desa Hilisataro Raya Kecamatan Toma Kabupaten Nisel, Senin (18/11/2019).
Dalam Kegiatan Launching itu, turut hadir Asisten II Bidang Pembangunan Ekonomi, Drs. Martinus
Halawa, Kadis Sosial Nisel, Intansani Haria, Perwakilan Dari Bulog Nias, mewakili Danlanal Nias,
Pasintel Danlanal Nias, Rudi Taufik, Kepala Unit BRI Teluk dalam, Richard Lase, mewakil camat Toma,
Kasipem Suratan Duha, S. Pd.
Dalam laporannya, Kadis Sosial Nisel, Intansani Haria mengatakan bahwa Kartu Kelurga Sejahtera
(KKS) tersebut diberikan oleh pemerintah dalam bentuk non tunai yang diberikan kepada keluarga
penerima manfaat (KPM) setiap bulannya, dan uang tersebut hanya digunakan untuk membeli
bahan pangan (E-Warung), Ujap Kadis.
Ia menjelaskan bahwa untuk mendapatkan bahan pangan tersebut, para penerima manfaat akan
mendapat surat pemeberian teknis pendaftaran lalu diproses secara paralel, ujar Haria.
Terkait jumlah KKS yang akan dibagikan oleh Pemda Nisel kepada KPM diwilayah Kab. Nisel sebanyak
22.499 Kartu, yang terdiri dari KMP BPNT murni sebanyak 10.497 dan KPM PKH sebanyak 12.202
Kartu, Sebut Kadis.
Mewakili Camat Toma, Kasipem Suratan Duha, S. Pd mengucapkan apresiasi kepada pemda nisel
atas program tersebut dan berharap agar seluruh Pj.
Kades sekecamatan toma beserta pendamping
PKH dapat memberi pemahaman kepada masyarakat agar masyarakat tidak salah asumsi dalam
mendapatkan kartu KKS ini, Pintanya.
Dalam arahannya, Bupati Nisel yang disampaikan oleh asisten II bidang perekonomian, Drs. Martinus
Halawa mengatakan bahwa bantuan ini diberikan oleh pemerintah, dan pada awalnya KKS ini
namanya beras miskin (Raskin) dan diterima oleh keluarga yang tidak mampu, lalu berubah namanya
Rastra dan dibebankan kepada masyarakat Rp. 1.600/Kg, terus berganti lagi Bansos Rastra dari 15
kg/ bulan menjadi 10 kg/ bulan, Ujar Halawa.
Program ini sangat membantu masyarakat dalam mengurusnya dan ini kedepan penerima manfaat
tidak lagi ke bulog, namun kedepan pihak Bank langsung kedesa yang disebut E-Warung, Ujar
Halawa.
Kedepannya, Martinus Halawa berharap agar keluarga penerima manfaat menyimpan kartu
tersebut, dan kita berterimakasih atas bantuan ini walaupun kecil nilainya (Rp. 110.000/ bulan),
namun nilainya cukup berharga bagi kita, karena kita kurang mampu, Ujar Halawa. ( Mesiana Buulolo )