DETIKEXPOSE.COM, JAKARTA– Irjen Pol. Immanuel Larosa berhasil menorehkan prestasi gemilang dan sekaligus memecahkan rekor terbaru dalam perihal promosi jenjang kepangkatan di jajaran TNI dan Polri. Irjen Pol. Immanuel Larosa menjadi putra kelahiran dan keturunan Kepulauan Nias (Kepni) yang dibesarkan di Kepni, yang pertama mendapat pangkat jenderal dengan menyandang bintang dua di jajaran Polri (Inspektur Jenderal Polisi / Irjen Pol.). Sebelum ini, ada sejumlah perwira Polri keturunan dan kelahiran Kepni yang berhasil mencapai jenjang perwira tinggi Polri dengan menyandang pangkat jenderal. Ada Brigjen Pol. Purn.
Fauluaro Zalukhu (lulusan Akpol angkatan tahun 1970, mantan Wakil Kepala Bareskrim Mabes Polri) ; Brigjen Pol. Purn. Peniel Luther Harefa (lulusan Akpol angkatan tahun 1976, mantan pejabat struktural di BNN-RI) ; Irjen Pol. Immanuel Larosa ; dan Brigjen Pol. Bahagia Dachi (lulusan Akpol, dan kini menjadi salah seorang pejabat struktural eselon 2 di BNN-RI).
Brigjen Pol. Purn. Fauluaro Zalukhu adalah putra kelahiran dan keturunan Kepni pertama yang menjadi perwira tinggi dengan menyandang pangkat jenderal bintang satu (Brigadir Jenderal Polisi / Brigjen Pol.) di jajaran TNI dan Polri. Kemudian menyusul perwira tinggi kedua yang menyandang pangkat jenderal bintang satu kemudian bintang dua yaitu Mayjen TNI) Purn. Christian Zebua (lulusan Akmil angkatan tahun 1980).
Mayjen TNI Purn. Christian Zebua adalah yang pertama menyandang pangkat jenderal bintang dua (Mayor Jenderal TNI / Mayjen TNI). Hakim Agung Mahkamah Agung RI Brigjen TNI Purn. Hidayat Manao adalah perwira tinggi bintang satu (Brigadir Jenderal TNI / Brigjen TNI) yang kedua di jajaran TNI khususnya TNI AD. Brigjen TNI Purn. Hidayat Manao sebagai Hakim Agung MA-RI merupakan pejabat tinggi negara, dan menjadi putra kelahiran dan keturunan Kepni pertama yang menjadi Hakim Agung di Indonesia.
Kemudian di jajaran TNI AL, ada Laksamana Pertama TNI (Laksma TNI) Enuar Mendrofa (lulusan AAL angkatan tahun 1986, kini pejabat struktural eselon 2 di Kementerian Pertahanan RI), merupakan putra kelahiran dan keturunan Kepni pertama yang menjadi perwira tinggi dengan menyandang pangkat laksamana bintang satu di jajaran TNI khususnya TNI AL. Setelah ini menyusul putra-putra kelahiran dan keturunan Kepni lainnya dari jajaran TNI AU untuk dipromosikan menjadi perwira tinggi dengan menyandang pangkat marsekal bintang satu (Marsekal Pertama TNI / Marsma TNI).
Menurut Firman Jaya Daeli yang pernah menjadi Narasumber di Lemhannas RI dan yang juga pernah diundang menjadi Penceramah sebagai Dosen Tamu di Sekolah Staf Dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri, Sekolah Staf Dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri, dan Sekolah Staf Dan Komando (Sesko) TNI AU, ada sejumlah perwira menengah putra kelahiran dan keturunan Kepni yang menjadi calon perwira tinggi TNI dan Polri. Rata-rata adalah yang sudah lulus mengikuti pendidikan reguler Sekolah Staf Dan Komando (Dikreg Sesko) TNI, atau yang sudah berkarir lama dari aspek senioritas pengabdian, jenjang kedinasan, dan jalur penugasan di Polri.
Dengan demikian sudah memenuhi syarat dan sangat berpeluang kuat untuk dipromosikan menjadi perwira tinggi. Ada Kombes Pol. Flora Dakhi (lulusan Akpol angkatan tahun 1986, mantan Irwasda Polda Lampung / Polda kelas bertipe A) ; Kolonel TNI AU Historis Bu’ulolo (sudah lulus mengikuti Dikreg Sesko TNI) ; Kolonel TNI AD Thevi Angandowo Zebua (lulusan Akmil angkatan tahun 1993, sudah lulus mengikuti Dikreg Sesko TNI), Kolonel TNI AU Rudolf Presley Bu’ulolo (lulusan AAU angkatan tahun 1993, sudah lulus mengikuti Dikreg Sesko TNI). Berikut ada lagi yang berpotensi untuk dipromosikan ke jenjang perwira tinggi, antara lain : Kolonel TNI AD Bedali Harefa (lulusan Akmil angkatan tahun 1988), Kolonel TNI AD Abdi Iman Sakti Zebua (lulusan Akmil angkatan tahun 1990), Kolonel TNI AD Jonny Harianto Gulo (lulusan Akmil angkatan tahun 1992), Kolonel TNI AU Doktor Triswan Larosa (lulusan AAU angkatan tahun 1992), Kolonel TNI AL Yulianus Zebua (lulusan AAL angkatan tahun 1993), Kolonel TNI AD Mohammad Taufiq Zega (lulusan Akmil angkatan tahun 1996).
Prosedur dan mekanisme promosi pangkat jenderal di tingkat perwira tinggi di lingkungan TNI dan Polri, harus dilalui dengan tahapan ketentuan dan tradisi penghadapan pelaporan secara langsung kepada Presiden RI. Setiap Perwira TNI dan Polri yang dipromosikan ke perwira tinggi untuk menjadi jenderal bintang satu, bintang dua, dan bintang tiga, harus menghadap ke Istana Kepresidenan untuk melapor kepada Presiden RI. Inspektur Jenderal (Irjen) Pol. Immanuel Larosa, juga menghadap Presiden RI Jokowi di Istana Kepresidenan. Ketika Irjen Pol. Immanuel Larosa dahulu mendapat promosi perwira tinggi menjadi jenderal bintang satu (Brigjen Pol.), juga menghadap dan melapor kepada Presiden RI Jokowi.
Menurut Firman Jaya Daeli (Mantan Tim Perumus Pansus UU Pertahanan Negara RI dan UU Polri Di DPR-RI), tradisi dan ketentuan bahwa perwira tinggi yang mendapat promosi ke jenjang dan di lingkungan jenderal, pada dasarnya menghadap dan melapor kepada Presiden RI sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Perihal tradisi dan ketentuan standar ini biasanya berlangsung sebelum perwira TNI dan Polri yang mendapat promosi jenderal dikukuhkan menjadi perwira tinggi dalam status jenderal oleh Panglima TNI dan Kapolri. Dalam konteks dan kerangka ini, terdapat dan terkandung adanya ketentuan hubungan hierarkhis organisasi dan rantai komando keanggotaan secara kenegaraan kepada Presiden RI.
Irjen Pol. Immanuel Larosa adalah salah seorang kader bhayangkara negara dan putra terbaik kelahiran dan keturunan Kepni, yang dibesarkan di Kepni. Tidak hanya sekadar bermarga dan berasal dari Kepni, namun juga fasih berbahasa dan berbicara dalam bahasa Nias. Juga mengetahui dan memahami adat istiadat kebudayaan Kepni, mengetahui seluk beluk kemasyarakatan dan kedaerahan Kepni. Lagi pula, tidak ada jarak dan tak berjarak dengan Kepni. Selanjutnya menjiwai atau menyelami suasana kebatinan dan semangat kerakyatan Kepni karena Irjen Pol. Immanuel Larosa dilahirkan dan dibesarkan dalam atmosfir kebudayaan Kepni. Irjen Pol. Immanuel Larosa adalah lulusan terbaik sejak mengikuti dan lulus pendidikan formal di SD, SMP, SMA di Kepni.
Irjen Pol. Immanuel Larosa merupakan lulusan terbaik kelima di Akpol angkatan tahun 1985. Lulus seangkatan dan bersamaan dengan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Komjen Pol. Purn. Syafruddin ; Wakil Kapolri Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto ; Kepala Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol. Suhardi Alius ; Kepala BNN-RI Komjen Pol. Heru Winarko ; mantan Kepala Lembaga Pendidikan Mabes Polri Komjen Pol. Purn. Unggung Cahyono ; dan lain-lain. Kemudian Irjen Pol. Immanuel Larosa merupakan lulusan terbaik ketiga di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK/STIK) angkatan 29 tahun 1992-1994, dan lulusan Sekolah Staf Dan Pimpinan Menengah Polri (Sespimmen Polri) angkatan 39 tahun 2003, serta lulusan Dikreg KRA Lemhannas RI angkatan 52 tahun 2014-2015. Ketika mengikuti Dikreg KRA Lemhannas RI, Irjen Pol. Immanuel Larosa terpilih dan ditetapkan menjadi Ketua Senat Peserta Dikreg KRA Lemhannas RI angkatan 52 tahun 2014.
Pasca lulus mengikuti Dikreg di Akpol di Semarang, Jateng, dan setelah dilantik menjadi perwira pertama (Ipda Pol.), Irjen Pol. Immanuel Larosa selanjutnya ditugaskan di jajaran wilayah hukum Polda Jatim. Setelah mengikuti Dikreg di PTIK/STIK di Jakarta, Irjen Pol. Immanuel ditugaskan di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Selanjutnya, Irjen Pol. Immanuel Larosa bertugas di Mabes Polri setelah menyelesaikan Dikreg Sespimmen Polri. Setelah selesai ditugaskan di Mabes Polri, Irjen Pol. Immanuel Larosa menjabat Kapolres Buol Toli-Toli di wilayah hukum Polda Sulawesi Tengah. Kemudian setelah menjabat Kapolres dan mendapat penugasan di Mabes Polri, Irjen Pol. Immanuel Larosa dipromosikan menjadi Kepala Biro Perencanaan Dan Pengembangan (Karo Renbang), kini nomenklaturnya Karo Rena Polda Gorontalo. Irjen Pol. Immanuel Larosa yang saat itu masih berpangkat Kombes Pol. digantikan oleh Kombes Pol. Flora Dakhi (putra kelahiran dan keturunan Kepni juga, dan lulusan Akpol angkatan tahun 1986).
Kemudian Irjen Pol. Immanuel Larosa menjadi Karo Rena Polda Sulawesi Tenggara, lalu menjadi Karo Rena Polda Kalimantan Selatan, lalu menjadi Karo Rena Polda Jateng. Setelah menjabat Karo Rena Polda Jateng, Irjen Pol. Immanuel Larosa mengikuti Dikreg KRA Lemhannas RI. Setelah menyelesaikan Dikreg KRA Lemhannas RI, Irjen Pol. Immanuel Larosa menjadi Pejabat Struktural di Inspektorat Pengawasan Umum (Itwatsum) Mabes Polri, dan setelah itu dipromosikan menjadi Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda NTB sekaligus merangkap sebagai Ketua Tim Sapu Bersih Pungli Provinsi NTB, kemudian dipromosikan menjadi Wakil Kapolda Maluku Utara.
Selanjutnya dipromosikan menjadi salah seorang pejabat struktural di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI dengan pangkat jenderal bintang satu (perwira tinggi Polri). Kini dipromosikan lagi menjadi pejabat struktural setara eselon 1 di Lemhannas RI dengan menyandang pangkat jenderal bintang dua (Inspektur Jenderal / Irjen Pol.).
Ketika Irjen Pol. Immanuel Larosa menjadi lulusan terbaik kelima di Akpol angkatan tahun 1985, yang menjadi lulusan terbaik lainnya adalah sebagai berikut : (1). Lulusan terbaik pertama sekaligus peraih Adhy Makayasa yaitu Irjen Pol. Purn. Sigit Sudarmanto (mantan Kapolda Sulawesi Tenggara, Kepala Sekolah Staf Dan Pimpinan Tinggi Mabes Polri, dan Wakil Kepala Lembaga Pendidikan Mabes Polri, (2). Lulusan terbaik kedua yaitu Irjen Pol. Eko Hadi Sutedjo (mantan Kapolda Banten, Gubernur Akpol, Kapolda Sumut, Wakil Kepala Baharkam Mabes Polri, dan Asisten Kapolri Bidang Logistik), (3). Lulusan Terbaik ketiga yaitu Komjen Pol. Suhardi Halius (mantan Kapolda Jabar, Kepala Bareskrim Mabes Polri, Sekretaris Utama Lemhannas RI, dan kini Kepala Badan Nasional Penanggulan Terorisme / BNPT RI), (4). Lulusan terbaik keempat yaitu Komjen Pol. Heru Winarko (mantan Kapolda Lampung, Deputi Menko Polhukam RI, Deputi Penindakan KPK- RI, dan kini Kepala BNN-RI), (5). Lulusan terbaik kelima yaitu Irjen Pol. Immanuel Larosa.
Kemudian Immanuel Larosa terpilih sebagai lulusan terbaik ketiga saat lulus di PTIK/STIK, dengan urutan sebagai berikut : (1). Lulusan terbaik pertama yaitu Komjen Pol. Heru Winarko, (2). Lulusan terbaik kedua yaitu Kombes Pol. Bambang WP, (3). Lulusan terbaik ketiga yaitu Irjen Pol. Immanuel Larosa.( red )