DETIKEXPOSE.COM, Kepri– Kadinkes Kepri Tjetjep Yudiana, Ingatkan Masyarakat Waspadai Ancaman DBD, Keganasan virus aedes aegypti membuat ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di 2019 jauh lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Tjetjep Yudiana menjelaskan, kerawanan yang ada harus benar-benar diperhatikan. Sehingga, bisa ditangani secara maksimal.
“Yang paling harus diperhatikan itu, masyarakat harus segera memeriksakan kondisi kesehatan mereka. Kalau ada yang mengalami demam atau sakit harus memeriksakan ke rumah sakit,” kata Tjetjep.
Sejauh ini, masalah kesadaran masyarakat sering kali menjadi sebab utama kasus DBD yang berujung pada kematian. Mereka cenderung memilih untuk tidak berobat ke rumah sakit. Padahal, dengan melaporkan ke rumah sakit, antisipasi kematian akibat DBD bisa diminimalisir.
Selain itu, masyarakat juga harus bergerak bersama pemerintah untuk melakukan pencegahan. Karena, masyarakat bisa melakukan pengawasan secara terus menerus. Utamanya pada sarang jentik-jentik yang menjadi cikal bakal nyamuk pembawa virus ini.
“Masyarakat harus bersama-sama pemerintah, kalau hanya pemerintah ya akan sulit bisa diatasi. Tetap akan banyak kasus DBD,” kata Tjetjep lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, 2019 merupakan siklus lima tahunan kasus DBD. Dimana tingkat keganasan virus penyebab DBD mengalami peningkatan. Hal ini juga disertai dengan peningkatan kasus di daerah-daerah lain di Indonesia.
Di Kepri sendiri, mulai bulan Januari 2019 terjadi 234 kasus DBD. Jumlah ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan kasus DBD pada bulan Desember 2018 lalu sebanyak 113 kasus. ( Herman )