
DETIKEXPOSE.COM, Palembang – Kapolda Sumatera selatan Irjen Pol. Zulkarnaen Adhinegara, mengatakan saat memimpin konfrensi pers, Kasus pembunuhan calon pendeta, Melinda Zidemi di Sungai Baung OKI mampu diungkap dengan cepat.
Dua tersangka pembunuhan Nang dan Hendri diamankan Fakta baru terungkap.
Nang (20 tahun), seorang pembunuh calon pendeta, Melinda Zidemi, Jumat (29/3/2019) mengaku, mereka sudah mematai-matai korban sejak seminggu sebelum kejadian.
Pendeta muda Melinda Zidemi ditemukan tewas mengenaskan di semak belukar di Areal PT PSM Divisi 3 Blok F 19 Dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI, Selasa (26/3/2019).
“Ya seminggu sudah kami awasi,”kata Nang yang hanya bisa duduk di kursi roda kerena luka tembak dikedua kakinya saat dihadirkan di Polda Sumsel, Jumat (29/3/2019).
Sementara untuk dugaan pemerkosaan terhadap korban, Nang langsung membantahnya.
Dikatakannya, memang ada niat untuk memerkosa namun itu tidak jadi dilakukan sebab korban mengatakan dirinya sedang datang bulan.
Nang juga mengaku saat melancarkan aksinya, korban sempat memohon untuk jangan dibunuh.
“Dia bilang begitu waktu saya mencekiknya. Dia sempat mohon jangan dibunuh,”ucapnya.
Pelaku merasa kalap dan akhirnya melakukan pembunuhan, sebab korban yang sempat melawan tanpa sengaja menarik penutup wajah yang digunakan tersangka Hendri.
Dua tersangka pembunuh Nang dan Hen dihadirkan di hadapan wartawan. Keduanya duduk di kursi roda dengan kaki tertembak.
Kedua tersangka mengaku sempat berpura-pura ikut mencari Melinda Zidemi saat calon pendeta itu dikabarkan dihadang orang di jalan pada Senin sore.
“Ya kami ikut pura-pura mencari pak,” kata tersangka Nang.
Padahal saat itu Melinda sudah mereka bunuh dan jenazahnya ditemukan esok pagi.
Kedua tersangka mengaku membunuh karena sakit hati karena sebelumnya pernah mengungkapkan perasaan tapi ditolak.
Kapolda menjelaskan, bahwa korban tidak dinperkosa sebagai mana kabar yang beredar beberapa hari terakhir ini, jadi cukup jelas pada hari ini.
“Melalui pemeriksaan otopsi ditemukan bahwa tidak ada persetubuhan. Tersangka memang melakukan pencabulan dengan memasukkan tangannya ke (maaf) alat vital korban,” katanya.
Kapolda menegaskan penyidik akan menjerat tersangka dengan pembunuhan berencana.
“Ada unsur perencanaan karena keduanya sempat menyiapkan karet ban. Pembunuhan berencana terancam hukuman mati,” katanya. ( Red )
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnaen Adhinegara: Korban Sempat Memohon Jangan Di Bunuh.
arwhisrgdrs
[url=http://www.gs7920p1ap39c89hujete76103hro00ss.org/]urwhisrgdrs[/url]
rwhisrgdrs http://www.gs7920p1ap39c89hujete76103hro00ss.org/
“We must build on the momentum as well as unleash a strong finishing kick, striving to complete the deal within 2019,” he told leaders of ASEAN as well as South Korea, Japan, Australia, New Zealand as well as India in the meeting.
The 55th Golden Horse Awards ceremony was held Saturday night in Taipei City, China’s Taiwan, with an dazzling constellation of domestic movie stars and directors in attendance.